Sempena hari ibu yang dah lepas & hari bapa yang akan datang ku buat post ni untuk Mama ku Pn Huzaimah Binti Abdul Rashid & Abah ku En Abdul Rahman Bin Sidek. Terima kesih menjaga aya selama ni. Sesungguhnya memang x dapat aya balas budi kalian yang tak jemu menyayangi diri ini walaupun banyak salah & silap yang telah aya lakukan. Love you sooooo muchhhhh... Sorry if I never make you proud..
Mama,
kasih yang terpanjang
pada sorot matamu
bersinar bagaikan Matahari
mengalun bagi Puisi
tapi, barangkali
Mama memang sebuah puisi
Mama memang sebuah puisi
yang diam – tapi
yang perkasa
indah
lembut
lautan khayalan bersenandung
berkelana tanpa peta – menyangkut pada potret-potret yang kuning,
dan kisah lama, pada sepi yang saling menyentuh
dan senandung itu, lagumu, laguku
lagu kita
gadis kecilmu dulu
elok, pintar, pemalu (kata Mama kan ?)
gemar menyendiri
melamun
menatap
menanya
tentang apa di balik kaki bukit
tentang bulan pucat
tentang Gamalama yang marah
tentang mimpi-mimpi
tentang cinta
tentang…..
hidup memang tumpukan hari, Mama
yang berlari, berpacu, dengan waktu, denyut hati yang gelisah, luka dan sunyi
di tengah tawa, sukacita, berkat-berkat
inilah dia kini
ingin memiliki keperkasaanmu selain cinta
yang tak jemu-jemunya kau ajarkan
membuatnya selalu bahagia
oleh hidup yang seimbang
lalu
meskipun memang banyak yang tak sempat terucapkan
timbunan sesal dan maaf
timbunan sayang dan kasih
tapi
dari seberang sana
kasih yang berbinar
disorot matamu
Matahari dan Puisi itu
memandang dalam diam dan tersenyum
begitu agung cintamu, Mama
~ Mursal Esten
Mama,
Tertulis namamu, mama…
ditiap bait puisi, yang kutulis kala rindu membelenggu sukmaku
Terucap namamu, mama…
ditiap untai doa, yang kuucap kala cinta menguasai ragaku
Senyummu, tawamu dan pelukmu mengendap kekal dihati ini
Ujarmu, nasehatmu dan petunjukmu menjadi bekal dihidup ini
Dirimu, sosokmu dan bayangmu menemani asa perjalanan ini
Tak ada yang bisa menggantikan dirimu, mama…
meskipun bidadari menjelma dalam wujud kekasih
Tak mungkin melupakanmu, mama…
meskipun kekasih menyerupai malaikat pengasih
Selamanya mencintaimu, mama..
Dalam ribuan puisi yang kutulis
Dalam jutaan doa yang kuucap
Dalam lebat hujan yang selalu hadir di bulan november
Meskipun;
Akan hadir kekasih bidadari bak malaikat pengasih
Selamanya aku anakmu, mencintaimu mama…
~ Gorontalo
Abah,
Abah adalah dasar yang kuat dalam kehidupan setiap keluarga.
Mereka ibarat daratan yang kita lihat saat kita telah lelah mengarungi lautan,
mereka adalah kekuatan dimana kita bisa mengantungkan pilihan langkah pertama kita di dunia ini.
Seorang abah mungkin saja terlihat lembut, tangguh, ringkih, ataupun kuat namun abah adalah cinta yang paling tidak rumit yang pernah kita kenal.
Mereka ibarat daratan yang kita lihat saat kita telah lelah mengarungi lautan,
mereka adalah kekuatan dimana kita bisa mengantungkan pilihan langkah pertama kita di dunia ini.
Seorang abah mungkin saja terlihat lembut, tangguh, ringkih, ataupun kuat namun abah adalah cinta yang paling tidak rumit yang pernah kita kenal.
Bagi seorang anak perempuan, abah adalah laki-laki pertama yang dikaguminya, laki-laki pertama yang memandangnya dengan penuh kekaguman.
Mereka adalah laki-laki pertama yang jatuh cinta padanya.
Mereka adalah laki-laki pertama yang jatuh cinta padanya.
tiap saat aku menghitung kerinduan terhadapmu…
hinggalah sekarang baru aku tersedar
ia sudah melimpah ruah….
kerana abah aku disini
kerana abah aku gembira
kerana abah kuterasa bahagia…
abah oh abah
abah…
semenjak kecil aku dibesarkan bagai menatang minyak yang penuh
semenjak kecil aku dimanjakan dengan belaian gurauanmu yang indah
semenjak kecil aku diberi penghargaan umpama seorang raja
abah…
ketika aku mengalah…
engkau semangatku
ketika aku sakit…
engkau penawarku
ketika aku bersedih…
kau air mataku
ketika aku ketawa
engkau riangku
dan ketika engkau berduka?
aku harap akulah penawar duka laramu
Last but not least enjoy a video from Matluthfi
See you soon blogger,